Kategori: Cerita

• Tatap Mata

  

  Sudah lebih dari dua minggu sejak Badrun dimutasi ke kantor cabang di pinggiran kota oleh bank tempatnya bekerja. Bersama istrinya yang sedang hamil tua, ia pindah ke kontrakan yang jaraknya 15 km dari kantor baru. Badrun bersyukur bisa tinggal jauh dari pusat kota karena ia bisa memotong anggaran sewa kontrakan lama. Bayangkan, rata-rata harga sewa…

• Tanaman Cinta

  

  Kecambah cinta bentuknya sangat mungil, benih yang polos dan tak berdaya. Perlahan muncul ke permukaan tanah dan menatap dunia. Kecambah cinta berusaha mencerna segala apa yang ada selain dirinya. Dia menyadari bahwa dia tidak sendiri. Kecambah cinta ditemani oleh air dan matahari, dua sosok pertama yang ada di hadapannya. Dengan bantuan air dan matahari, dia…

• Sebuah Arti

  

  Namanya Pak Tua. Sehari-hari, mencari nasi dari sebatang sapu  di sebuah peron stasiun di daerah Jakarta. Beribu kali Pak Tua naik-turun dari peron ke rel, memungut sampah botol yang bukan miliknya, mengambil bungkus makanan yang terselip di bebatuan. Heran, padahal tong sampah sudah berderet di sepanjang peron, pikirnya. Tetapi, kadang pikirannya itu selalu berujung pada…

• Lima Hari Menjelang Lebaran

  

  “Beep! Beep! Beep!” Alarm handphone Adhy berbunyi. Pukul 3 pagi. Adhy mengerjapkan mata perlahan. Waktunya untuk sahur. Sudah dua puluh lima hari Ramadhan Adhy lewati tanpa bersantap sahur bersama keluarga. Pada tahun pertama sebagai mahasiswa baru, Adhy harus menyelesaikan semester pendek yang diambilnya. Kebetulan jadwal semester pendek di kampus bertepatan dengan bulan puasa.

• Gumpalan Kertas

  

  Setelah pulang sekolah, seminggu satu atau dua kali, aku punya kebiasaan untuk menyempatkan diri bersantai di taman dekat rumah. Kebiasaan itu kulakukan sebagai rutinitas melepas penat setelah  belajar seharian. Aku senang mengamati orang-orang yang lalu lalang, menghirup udara senja di taman, sembari membaca buku-buku perpustakaan yang baru saja kupinjam.

• Coretan Seorang Minoritas

  

  Senin,  14  Juli 1997, 20.33 Namaku Yu Fei. Aku adalah seorang gadis yang memiliki rambut hitam lurus, mata kecil seperti garis, dan warna kulit yang putih pucat. “Kita ini orang Tang,” kata ayahku ketika aku berumur 4 tahun, “tetapi kita juga orang Indonesia.” Aku lahir di Indonesia, dua kakak perempuanku juga lahir di Indonesia. Ayah,…